Perangkat Web dalam Pembelajaran

 


A. Konsep Web 2.0

Tim O’Reilly menjelaskan tentang web 2.0 sebagai jaringan platform yang mencakup semua perangkat terkoneksi dan memberikan banyak keuntungan. Oleh karena itu, web 2.0 menjadi perangkat lunak yang terus diperbarui dengan layanan yang semakin baik sehingga banyak yang menggunakan, mengonsumsi, dan mengolah data dari beberapa sumber, termasuk pengguna individu. Web 2.0 hadir untuk menggantikan peran web 1.0 karena interaksi sosial di dunia maya sudah dianggap sebagai kebutuhan.


Beberapa ciri yang dimiliki oleh web 2.0, seperti adanya fitur share, collaborate, dan exploit. Fitur-fitur tersebut tidak dimiliki oleh web 1.0. Fitur-fitur tersebutlah yang menjadikan web 2.0 sebagai dasar bagi pengembangan model pembelajaran pada abad pengetahuan. Dengan adanya web 2.0, pengguna dapat melakukan proses penciptaan, kolaborasi, penyimpanan, ekstraksi, dan berbagi pengetahuan secara online dengan sesama pengguna di seluruh dunia. Dengan itu, sekat ilmu pengetahuan dapat dihilangkan.


B. Fungsi Web 2.0

Istilah web 2.0 mengacu kepada situs web yang lebih dari sekadar halaman web statis atau sumber daya web 1.0. Situs web 2.0 biasanya memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan mempublikasikan data dan informasi, sedangkan situs web 1.0 membatasi pengguna untuk melihat konten secara pasif. YouTube, Twitter, Facebook, Wikipedia, dan Pinterest adalah di antara banyak contoh sumber daya web 2.0 yang sering digunakan. Sebagian besar sumber daya web 2.0 menyediakan tiga fungsi berikut. 


  • Kontribusi Kolaboratif 

          Situs web 2.0 mendukung kontribusi kolaboratif dalam waktu yang sama (real), yakni pengguna dapat membuat situs dengan menambahkan dan mengedit konten lebih dari satu kontributor. Di antara contohnya adalah aplikasi produktivitas, seperti Google Docs, Sheets, Blogg, Wiki, dan Bookmark. 


  • Jaringan Sosial 

         Jejaring sosial disediakan melalui aplikasi seluler dan berbasis web, seperti Facebook dan Twitter, misalnya, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berkolaborasi, bekerjasama, berbagi, dan publikasi informasi, ide, serta multimedia. Fokus situs jejaring sosial dapat berupa pendidikan, profesional, atau pribadi, seperti yang dirancang untuk jaringan keluarga dan teman. Salah satu contoh populer adalah Edmundo sebagai jaringan pendidikan global; LinkedIn sebagai situs jejaring sosial profesional yang berfokus pada individu atau kelompok; dan Facebook yang mendukung

pendidikan, profesional, serta keluarga/teman.


  • Mashup

       Mashup adalah situs web yang menggunakan konten dari situs lain, lalu memprosesnya menjadi aplikasi baru. Mashup web menggunakan aplikasi yang menyatukan konten dari berbagai sumber dan  membuat situs web yang baru. Misalnya saja, situs media berita online yang menggabungkan teks, video, audio, dan informasi waktu nyata yang diperbarui setiap 15 menit. Contoh lainnya yang paling terkenal, yaitu Google Maps.



C. Mengintegrasikan Sumber Belajar Web 2.0 dalam Pengajaran 

Dengan sumber daya web 2.0, peserta didik dapat terhubung untuk berbagi ide, terlibat dalam penyelidikan, dan mencari informasi tambahan. Kolaborasi antara peserta didik dan guru dapat memperluas kemungkinan pendidikan melalui keterhubungan dengan perangkat digital interaktif. Peserta didik dapat terlibat dalam gagasan dan pemikiran kritis serta pemecahan masalah sambil berkolaborasi dan berkomunikasi dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar kelas. Ada beberapa cara alat web 2.0 dapat mendukung pembelajaran. Peran guru adalah penentu cara terbaik untuk mengoptimalkan kesempatan belajar bagi peserta didik dengan menggunakan jenis sumber daya web 2.0 tersebut. Berikut beberapa layanan web 2.0 yang dapat digunakan dalam pembelajaran oleh peserta didik. 

Blog 


Blog merupakan kependekan dari “web log”. Pada awalnya, blog dirancang sebagai kumpulan komentar pribadi tentang topik tertentu. Namun, pada saat ini, banyak guru telah mengadaptasi blog dan menggunakannya sebagai situs web kelas, buletin mingguan untuk orang tua, komunikasi pekerjaan rumah harian, menulis jurnal, dan banyak lagi. Blog dapat berisi teks, visual, multimedia, dan tautan ke situs web sehingga memungkinkan peserta didik berbagi informasi antara satu sama lain, baik guru, orang tua, maupun teman sebaya. Selain itu, blog juga bisa menjadi media dialog dengan sekelompok orang di seluruh dunia yang memiliki minat serupa pada topik atau masalah tertentu. Struktur blog diatur sedemikian rupa sehingga posting terbaru berada di urutan pertama. Setiap pembaca yang ingin berkomentar atau mengetahui informasi terbaru dapat dengan mudah dapat memindai barcode melalui posting blog untuk melihat entri sebelumnya.


  • Wiki 

     Wiki adalah aplikasi berbasis web yang mendukung penulisan kolaboratif dan pengeditan konten online. Wiki diterjemahkan menjadi "cepat" dalam bahasa Hawaii karena aplikasi berbasis browser menyediakan alat tulis dan pengeditan yang mudah digunakan sehingga pengguna membuat situs Wiki dengan cepat. Jika dibandingkan dengan blog, Wiki tidak mengizinkan pengguna untuk mengedit unggahan. Selain itu, Wiki memberikan kesempatan bagi pengguna untuk menulis informasi baru dan mengedit informasi yang diunggah oleh orang lain di situs web kolaboratif. Oleh karena itu, konten berubah setiap kali pengguna berinteraksi dengan halaman Wiki yang dituju. Wikipedia dan Ensiklopedia merupakan jenis Wiki kolaboratif yang terkenal. Konten di Wikipedia sering kali dibuat, diperbarui, dan diubah oleh pengguna agar tetap terbarukan. Tidak seperti Ensiklopedia komersial yang umumnya mahal dan ketinggalan zaman.


  • Aplikasi Produktivitas 

        Aplikasi digital juga dikenal sebagai alat kantor online. Aplikasi produktivitas online menggunakan kinerja web 2.0  untuk tugas-tugas umum, seperti pengolah kata, presentasi, kalkulasi dan grafik. Jenis alat produktivitas ini memungkinkan pengguna membuat dan mengedit dokumen secara daring dengan berkolaborasi  dalam waktu yang nyata. Teknologi Cloud dapat digunakan untuk menyimpan file dan membuatnya tersedia di semua perangkat dengan koneksi internet. 

          Prezi adalah alat produktivitas web 2.0 yang biasanya digunakan untuk presentasi dan mendongeng. Ide, informasi, dan media diatur di kanvas sehingga presentasi antarmuka memungkinkan pengguna untuk menavigasi dengan cara memperbesar dan memperkecil salindia presentasi. Selain itu, Prezi dapat digunakan secara kolaboratif dengan banyak pengguna yang memiliki kemampuan untuk mengedit presentasi. 

  • Bookmark Sosial 

          Bookmark sosial memungkinkan pengguna untuk mengatur, menyimpan, mengelola, dan mencari sumber daya yang ditandai secara online. Bookmark menggunakan perangkat agregasi atau koleksi  untuk menyimpan alamat halaman web. Bookmark sosial dari host seperti Diigo atau Delicious memberi pengguna tautan ke sumber belajar daring yang ingin diingat dan dibagikan. 

            Fitur bookmark sosial menjadi alat berguna untuk mendukung proyek peserta didik. Fokus dan alat anotasi memungkinkan peserta didik mengidentifikasi dan membagikan konten web tertentu daripada mengirimkan tautan web melalui email. Misalnya saja, bookmark sosial akan mendukung pelajaran sekolah yang melibatkan kelompok peserta didik untuk membuat materi tentang ilmuwan  terkemuka. 


  • Berbagi Multimedia 

         Banyak aplikasi web 2.0 mendukung berbagi multimedia, seperti audio, video, dan gambar. Aplikasi populer yang mendukung berbagi multimedia adalah podcast atau siniar untuk audio, video, dan teks. Selain itu, ada aplikasi YouTube untuk video dan Pinterest untuk gambar dan sumber belajar berbasis visual dan audiovisual. 


  • Berbagi Audio 

       Podcast atau siniar adalah file multimedia digital daring yang dapat diunduh atau diakses secara daring. Banyak siniar tersedia untuk digunakan dalam pembelajaran dalam bentuk ceramah, musik, mendongeng, suara alam dan sains, dan suara lain, seperti lalu lintas atau peralatan konstruksi. Selain itu, guru dan peserta didik dapat membuat serta membagi siniar dengan orang lain menggunakan aplikasi Podcast Generator atau VoiceThread. 


  • Berbagi Video 

       Situs web 2.0 yang mendukung berbagi video biasanya menawarkan kepada pengguna kesempatan untuk tidak hanya mengunggah dan melihat video, tetapi juga untuk menambahkan komentar, peringkat, serta melaporkan video yang tidak pantas kepada administrator situs. YouTube merupakan situs web 2.0 yang dapat membagikan video. 


  • Pinboards

          Pinboards daring memungkinkan pengguna untuk mengatur foto, video, dan informasi lainnya ke papan digital sesuai topik. Pinterest merupakan aplikasi pinboards web 2.0 gratis yang populer. Dalam pembelajaran, guru dan peserta didik dapat memanfaatkan Pinterest untuk mencari referensi yang berkaitan dengan visual atau audiovisual. 


  • Jejaring Sosial

         Layanan atau situs jejaring sosial menawarkan dan memfasilitasi koneksi dan interaksi daring pengguna yang biasanya memiliki latar belakang, minat, dan pengalaman yang sama. Facebook, Instagram, dan Twitter, misalnya, merupakan contoh dari sekian bentuk jejaring sosial yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja dan kapan pun. 




D. Memilih Sumber Daya Web 2.0 

    Saat memilih sumber daya web 2.0 untuk diintegrasikan ke dalam pembelajaran, guru dapat menggunakan model ASSURE untuk menentukan sumber daya yang akan mendukung tujuan pembelajaran. 


E. Keuntungan Menggunakan Web 2.0 untuk Pembelajaran

   Seperti yang kita ketahui, ada banyak sumber belajar web 2.0 yang berkisar dari blog, Wiki, jejaring sosial, siniar, dan Mashup. Berikut adalah keuntungan menggunakan web 2.0 untuk pembelajaran. 

  • Potabilitas

    Informasi dapat diakses dan digunakan di mana saja, baik melalui perangkat seluler, laptop, tablet, atau komputer. 


  • Mudah Diproduksi 

      Aplikasi web 2.0 menyediakan alat yang mudah digunakan untuk membuat dan membagikan konten digital, seperti siniar atau video daring.


  • Penonton Autentik 

       Saat mengembangkan keterampilan melek huruf dan komunikasi, alat web 2.0 interaktif seperti blog dan wiki menawarkan peluang untuk menjangkau pembaca autentik di luar kelas yang dapat memberikan umpan balik berharga.


F. Keterbatasan Menggunakan Web 2.0 untuk Pembelajaran 

     Berikut adalah keterbatasan yang mungkin saja terjadi saat menggunakan web 2.0 dalam pembelajaran. 

  • Akses ke perangkat keras canggih dibutuhkan

  • Ketidakstabilan aplikasi

  • Kualitas pesan

  • Kredibilitas 

  • Bias

  • Masalah keamanan

  • Kemungkinan penindasan di dunia maya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik 6 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan

Topik 5 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan