Topik 4 Aksi Nyata - Pancasila bagi Saya


Pancasila bagi Saya



Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. Sebagai ideologi, Pancasila menjadi landasan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini dikarenakan Pancasila merupakan nilai-nilai dasar yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus dihayati dan diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa.

Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia memiliki makna hahawa Pancasila adalah sesuatu gagasan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang terkandung dalam penerapan di kehidupan sehari-hari. Sila-sila tersebut saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.  Meskipun zaman telah berkembang pesat dan memasuki abad ke-21, penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus terus dilakukan. Hal ini dilakukan agar bangsa Indonesia tetap pada kaidahnya dan tidak kehilangan jati dirinya. Namun, dalam menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut adalah sebagai berikut:


1) Kurangnya kesadaran peserta didik untuk berubah lebih baik lagi

Fakta di lapangan memperlihatkan ada Sebagian dari peserta didik yang lebih banyak bersikap acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka cenderung sibuk dengan dunia mereka sendiri. Jadi, untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada diri peserta didik maka diperlukan kesadaran peserta didik itu sendiri untuk berubah menjadi lebih baik.

2) Lunturnya nilai-nilai karakteristik peserta didik akibat kurangnya pembiasaan

Peserta didik cenderung menunggu arahan dari guru untuk mengerjakan sesuatu. Peserta didik perlu pembiasaan dalam menerapkan Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3) Arus globalisasi

Arus globalisasi membawa pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Pengaruh tersebut tidak hanya bersifat positif, tetapi juga negatif. Pengaruh negatif arus globalisasi, seperti masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dapat mengikis nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat Indonesia.

4Perubahan sosial

Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia juga dapat menjadi tantangan dalam menghayati Pancasila. Perubahan sosial dapat menyebabkan perubahan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Nilai-nilai Pancasila yang telah menjadi nilai-nilai dasar masyarakat Indonesia dapat tergeser oleh nilai-nilai baru yang tidak sesuai dengan Pancasila.

Sedangkan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 memiliki beberapa tantangan, antara lain:

a) Kurikulum yang belum sepenuhnya berorientasi pada Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah di Indonesia belum sepenuhnya berorientasi pada Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum tersebut masih didominasi oleh materi-materi yang bersifat kognitif. Hal ini menyebabkan peserta didik hanya berfokus pada aspek kognitif dan kurang memperhatikan aspek afektif dan psikomotor.

b) Fasilitas dan sarana pembelajaran yang belum memadai

Fasilitas dan sarana pembelajaran yang belum memadai dapat menghambat perwujudan Profil Pelajar Pancasila. Misalnya, fasilitas dan sarana pembelajaran yang tidak memadai untuk pembelajaran berbasis proyek dapat menghambat peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan kerja sama.

c) Kesiapan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berorientasi pada Profil Pelajar Pancasila

Kesiapan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berorientasi pada Profil Pelajar Pancasila juga menjadi tantangan. Guru perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang Profil Pelajar Pancasila dan cara mengimplementasikannya dalam pembelajaran.

Melalui pengamatan kritis terhadap tantangan ini, mahasiswa dapat memberikan kontribusi pemikiran dan saran konstruktif untuk memperkuat peran Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia, serta mengevaluasi efektivitas pendidikan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam konteks abad ke-21.

Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas) merupakan upaya untuk menciptakan peserta didik yang memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu:\

Berakhlak mulia

1)      Membiasakan peserta didik untuk beribadah sesuai dengan agama masing-masing.

2)      Berdoa sebelum dan sesudah belajar.

3)      Membudayakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) kepada guru dan sesama teman.      

 Berkebinakaan global

1)      Guru mengajak peserta didik untuk mempelajari budaya dan bahasa dari berbagai negara.

2)      Guru mengajarkan peserta didik tentang pentingnya toleransi dan saling menghormati antarbudaya.

3)      Guru memfasilitasi peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang mempromosikan keberagaman.

 Gotong Royong

1) Guru mengajak peserta didik untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok.

2)      Guru mengajarkan peserta didik tentang pentingnya kerja sama dan saling membantu.

3) Guru memfasilitasi peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan kerja sama.

Mandiri

1)      Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara mandiri.

2)      Guru mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri.

3)  Guru memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik untuk membantu mereka belajar secara mandiri.

Berpikir Kritis

1)      Guru mengajak peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah.

2)   Guru mengajarkan peserta didik tentang pentingnya mencari informasi yang akurat dan relevan.

3)      Guru memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi dan saling bertukar pikiran.

Dimensi Kreatif dan Inovatif

1)      Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya.

2)      Guru mendorong peserta didik untuk berpikir di luar kotak.

3)      Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengeksplorasi ide-ide baru.

Perwujudan Profil Pelajar Pancasila dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas) membutuhkan kerja sama yang erat antara guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan generasi muda Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, berpikir kritis, dan kreatif dan inovatif.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik 6 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan

Perangkat Web dalam Pembelajaran

Topik 5 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan